Ethnobotany of Mendong Plants (Fimbristylis globusa) As Handicrafts in Wajak District of Malang Regency

Main Article Content

Siti Fitrianti Aminah Febriyana Ainun Nadhifah Eko Budi Minarno

Abstract

Mendong (Fimbristylis globusa) is a grass plant
that morphologically looks similar to rice and is used for a
variety of handicrafts. Handicrafts from mendong plants
are often found in Blayu Village, Wajak District. The
purpose of this research is to get information related to the
utilization of mendong plant (Fimbristylis globusa). The
type of research used is descriptive exploratory through
survey and interview method. The community in Wajak
District, specifically Blayu Village, Meduran and Bebekan
Sub-village utilize mendong plants (Fimbristylis globusa)
as handicrafts such as mats and ropes.

Article Details

How to Cite
FEBRIYANA, Siti Fitrianti Aminah; NADHIFAH, Ainun; MINARNO, Eko Budi. Ethnobotany of Mendong Plants (Fimbristylis globusa) As Handicrafts in Wajak District of Malang Regency. Proceedings of the International Conference on Green Technology, [S.l.], v. 10, p. 1-3, dec. 2019. ISSN 2580-7099. Available at: <http://conferences.uin-malang.ac.id/index.php/ICGT/article/view/1099>. Date accessed: 24 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.18860/icgt.v10i0.1099.
Section
Biology

References

[1] Rohidi, Tjetjep Rohendi. (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan.
Bandung: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Press.
[2] Sunanto, Hatta. (2000). Budidaya Mendong. Yogyakarta: Kanisius
[3] Simon, H. (1998). Pengantar Ilmu Kehutanan. Yogyakarta: Faculty of
Forestry of Gadjah Mada University.
[4] Batoro, J., Indriyani dan Rahardi, B. (2015). Etnobotani Masyarakat Lokal,
Struktur Anatomi Jenis Pandan (Pandanaceae) Bermanfaat di Jawa
[5] Hikmasari, R., Muhaimin, A. W., dan Setiawan, B. (2013). Efisiensi Teknis
Usaha Tani Minamendong dengan Pendekatan Stochastic Production
Frontier. Jurnal Habitat, 24 (1).
[6] Marbun, J., Sudarmadji, dan Suprayogi, S. (2016). Penurunan Budidaya
Tanaman Mendong Sebagai Bahan Baku Kerajinan Tangan Di
Padukuhan Parakan Kulon dan Plembon Desa Sendangsari, Kecamatan
Minggir Kabupaten Sleman. Majalah Geografi Indonesia, 30 (1).
[7] Abdillah, F. F., Surjono, dan Prayitno, G. (2010). Pengembangan Sentra
Agroindustri Kerajinan Mendong Kabupaten Malang dengan
Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal Tata Kota dan
Daerah, 2 (2).
[8] Rudianto, Semedi, B., dan Lelono, T. D. (2015). Analisis Efektivitas
Pengembangan Kapasitas Pengrajin Tampar Mendong Melalui Bantuan
IPTEK di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Journal
of Innovation and Aplied Technology, 1 (1).
[9] Gerbono, Anton dan Djarijah, Abbas. (2009). Kerajinan Mendong.
Yogyakarta: Kanisius.
[10] Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
[11] Taufikkurrahman dan Sulistyo, B. (2010). Pengembangan Sistem
Pertanian Terpadu Mina Mendong Metode Teras Dalam di Desa Wajak,
Kecamatan Wajak. 11 (3).
[12] Ummah, Hidayatus S. (2011). Etnobotani Tumbuhan Sebagai Bahan
Kerajinan oleh Masyarakat Suku Using Kabupaten Banyuwangi.
Unpublished thesis. Malang: Department of Biology, Faculty of Science
and Technology, State Islamic University Malang.