COMPOSITION AND ABUNDANCE OF CRUSTACEA AND POLYCHAETA IN MANGROVE STANDS AT BULALO KWANDANG DISTRICT NORTH GORONTALO REGENCY
Main Article Content
Abstract
Background: The magnitude of the mangrove ecosystem can be seen from the number of organisms that live dependent on mangrove ecosystems. As we know that the mangrove ecosystem is where spawning and place foraging range of aquatic biota. Objectives: This study determine the composition and abundance of Crustacea and Polychaeta based Mangrove stands in the village of Bulalo Kwandang District of North Gorontalo regency. The research conducted over four months. The method used is survey method and techniques of data collection was done by using a sample square. The data were analyzed by descriptive quantitative. Results: The crustacea species which consists of 3 family, that is Portunidae, Sesarmidae, Ocypodidae, while the Polychaeta only one family that is Capitellidae family. At station 1 species which have the highest index of abundance that is Sesarma sp. Indv/m2 and 0.189 for species that have the lowest abundance index of 0.023 Indv/m2 Scylla serata. While at the station two species that have the highest abundance index Sesarma sp. of 0.188 Indv/m2 which has an index of abundance and low of Scylla serata the abundance index of 0.020 Indv/m2. The most abundance species found in the Rhizophora sp stands. Where species of the least discovered that the stand Avicenia sp.
Article Details
How to Cite
KATILI, Abubakar Sidik; UTINA, Ramli; KURAPU, Susantika.
COMPOSITION AND ABUNDANCE OF CRUSTACEA AND POLYCHAETA IN MANGROVE STANDS AT BULALO KWANDANG DISTRICT NORTH GORONTALO REGENCY.
Proceedings of the International Conference on Green Technology, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 48-51, aug. 2020.
ISSN 2580-7099.
Available at: <http://conferences.uin-malang.ac.id/index.php/ICGT/article/view/1209>. Date accessed: 19 apr. 2024.
doi: https://doi.org/10.18860/icgt.v6i1.1209.
Section
Biology
References
1. Makrozoobenthos composition consisting of 4 families and 8 species of crustacean which consists of three families that Portunidae, Sesarmidae, Ocypodidae whereas Polychaeta only one family that Capitellidae family.
2. The species that has the highest abundance index Sesarma sp. The families Sesarmidae whereas species that has the lowest abundance index Scylla serata of family Portunidae. The species most commonly found in the stands Rhizopora sp. This is allegedly due to the high content of organic matter derived from the decomposition of leaf litter, twigs and wood on the stand Rhizopora sp.
REFERENCES
[1] Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangrove Fungsi Dan Manfaat. Yogyakarta: Kanisius
[2] Bahri, Samsul. 2008. Komposisi dan Pola Zonasi Vegatasi Hutan mangrove di Desa Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo: Universitas Negeri gorontalo.
[3] Daud, Nurfadlina. 2012. Struktur Komunitas Gastropoda di Hutan Mangrove di Desa Bulalo Kecamatan
kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo: Universitas Negari Gorontalo.
[3] Dinas Kehutanan Kabupaten Gorontalo Utara. 2011.
[4] Fachrul, Ferianita Melati. 2006. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
[5] Fitriana, Rahma Yulia. 2005. Keanekaragaman dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Hutan Mangrove
Hasil rehabilitasi Taman Hutan Ngurah Rai Bali. Jurnal Biodiversitas vol , nomor 1 halaman: 67-72 ISSN:
1412-033X. Bali: Jurusan Biologi FMIPA.
[4] Indarjo, Widianingsih, Ari Basuki Abdulah. Distribusi dan Kelimpahan Polychaeta di Kawasan Hutan Mangrove Klaces dan Sapuregel, Segara Anakan, Cilacap. Jurnal Ilmu Kelautan Vol.10 (1) : 24-29 ISSN 0853-7291. Diponegoro: Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK Universitas Diponegoro.
[5] Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
[6] Junardi dan Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo. 2007. Struktur Komunitas dan Karakteristik Subtrak Cacing Laut (Polychaeta) di Perairan Pantai Mangrove Peniti, Kalimantan Barat. Jurnal Biodiversitas vol9, nomor 3 halaman: 213-216 issn: 1412-033XP. Kalimantan Barat: Universitas Tanjungpura.
[7] Junardi. 2001. Keanekaragaman, Pola Penyebaran dan Ciri-Ciri Substrat Polychaeta (Filum Annelid) di Perairan Pantai Timur Lampung Selatan. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[8] Katili, Abubakar Sidik. 2009. Struktur Komunitas dan Pola Zonasi Mangrove Serta Hubungannya Dengan Sumber Daya Hayati Pesisir Di Wilayah Kwandang Propinsi Gorontalo. [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
[9] Marianingtyas. 2009. Studi Pola Penyebaran Kepiting di Perairan Surabaya. Surabaya: Intitut Teknologi Sepuluh November.
[10]Murniarti, Dewi citra. 2010. Komposisi Jenis Kepiting (Decapoda: Brachyura) Dalam Ekosistem Mangrove dan Esturasi, Taman Nasioanal Bali Barat. Bali: Biologi LIPI.
[11]Nyabakken, James W. 1988. Biuologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia.
[12]Saru, Amran. 2007. Stabilitas Ekosistem Mangrove Pada Berbagai Bentuk Pemanfaatan Dengan Indicator Macrozoobenthos di Kabupaten Barru. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin vol 17(2) halaman 83-92 issn: 0853-4489. Makasar. Univeristas Hasanuddin.
[13]Suartini, Ni made, Ni wayan Sudarti, Made Pharmawati dan A.A.G. Raka Dalem. 2010. Makrozoobhenthos di Tukad Bausan di Desa Parerenan Kabupaten Bandung Bali. Jurnal ecotrhopic vol 5 nomor 2 tahun 2010 issn. 1907-5626. Denpasar. Universitas Udayana Denpasar.
[14]Sowignyo, Sugiarti. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta: Penebar Swadaya.
[15]Syamsurisal. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobhenthos Di Hutan Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Barru. [Skripsi]. Makasar: Universitas Hasanuddin.
[16]Taqwa, Amrullah. 2010. Analisis Produktivitas Primer Fitoplanton dan Dan Struktur Komunitas Fauna Makrobenthos Berdasarkan Kerapatan Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan Kalimanatan Timur. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.
[17]Tahunalia, Astri. 2010. Struktur Komunitas Kepiting Biola (Uca Sp) Di Kawasan Mangrove Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur. [Tesis]. Malang: Universitas Brawijaya.
[18]Vadopich, S.Darrell. 2010. Ecology Laboratory Manual. New York.
[19]Widiastuti, Endang. 1998. Distribusi Dan Populasi Tiram (Crassostrea cucullata) di Tegakan Mangrove. Semarang: Universitas Diponegoro.
[20]Zamroni, Yuliadi dan Immy Suci Rohyani. 2008. Produksi Serasah Hutan Mangrove di Perairan Pantai Teluk Sepi, Lombok Barat. Jurnal Biodiversitas issn:1412-033X Volume 9, Nomor 4 Oktober 2008. Mataram: Universitas Mataram.
[21]Zulkifli, Hilda, Zazili Hanafiah dan Dian Asih Puspitawati. 2009. Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Sungai Musi Kota Palembang. Palembang: Universitas Sriwijaya
2. The species that has the highest abundance index Sesarma sp. The families Sesarmidae whereas species that has the lowest abundance index Scylla serata of family Portunidae. The species most commonly found in the stands Rhizopora sp. This is allegedly due to the high content of organic matter derived from the decomposition of leaf litter, twigs and wood on the stand Rhizopora sp.
REFERENCES
[1] Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangrove Fungsi Dan Manfaat. Yogyakarta: Kanisius
[2] Bahri, Samsul. 2008. Komposisi dan Pola Zonasi Vegatasi Hutan mangrove di Desa Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo: Universitas Negeri gorontalo.
[3] Daud, Nurfadlina. 2012. Struktur Komunitas Gastropoda di Hutan Mangrove di Desa Bulalo Kecamatan
kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo: Universitas Negari Gorontalo.
[3] Dinas Kehutanan Kabupaten Gorontalo Utara. 2011.
[4] Fachrul, Ferianita Melati. 2006. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
[5] Fitriana, Rahma Yulia. 2005. Keanekaragaman dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Hutan Mangrove
Hasil rehabilitasi Taman Hutan Ngurah Rai Bali. Jurnal Biodiversitas vol , nomor 1 halaman: 67-72 ISSN:
1412-033X. Bali: Jurusan Biologi FMIPA.
[4] Indarjo, Widianingsih, Ari Basuki Abdulah. Distribusi dan Kelimpahan Polychaeta di Kawasan Hutan Mangrove Klaces dan Sapuregel, Segara Anakan, Cilacap. Jurnal Ilmu Kelautan Vol.10 (1) : 24-29 ISSN 0853-7291. Diponegoro: Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK Universitas Diponegoro.
[5] Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
[6] Junardi dan Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo. 2007. Struktur Komunitas dan Karakteristik Subtrak Cacing Laut (Polychaeta) di Perairan Pantai Mangrove Peniti, Kalimantan Barat. Jurnal Biodiversitas vol9, nomor 3 halaman: 213-216 issn: 1412-033XP. Kalimantan Barat: Universitas Tanjungpura.
[7] Junardi. 2001. Keanekaragaman, Pola Penyebaran dan Ciri-Ciri Substrat Polychaeta (Filum Annelid) di Perairan Pantai Timur Lampung Selatan. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[8] Katili, Abubakar Sidik. 2009. Struktur Komunitas dan Pola Zonasi Mangrove Serta Hubungannya Dengan Sumber Daya Hayati Pesisir Di Wilayah Kwandang Propinsi Gorontalo. [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
[9] Marianingtyas. 2009. Studi Pola Penyebaran Kepiting di Perairan Surabaya. Surabaya: Intitut Teknologi Sepuluh November.
[10]Murniarti, Dewi citra. 2010. Komposisi Jenis Kepiting (Decapoda: Brachyura) Dalam Ekosistem Mangrove dan Esturasi, Taman Nasioanal Bali Barat. Bali: Biologi LIPI.
[11]Nyabakken, James W. 1988. Biuologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: Gramedia.
[12]Saru, Amran. 2007. Stabilitas Ekosistem Mangrove Pada Berbagai Bentuk Pemanfaatan Dengan Indicator Macrozoobenthos di Kabupaten Barru. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin vol 17(2) halaman 83-92 issn: 0853-4489. Makasar. Univeristas Hasanuddin.
[13]Suartini, Ni made, Ni wayan Sudarti, Made Pharmawati dan A.A.G. Raka Dalem. 2010. Makrozoobhenthos di Tukad Bausan di Desa Parerenan Kabupaten Bandung Bali. Jurnal ecotrhopic vol 5 nomor 2 tahun 2010 issn. 1907-5626. Denpasar. Universitas Udayana Denpasar.
[14]Sowignyo, Sugiarti. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta: Penebar Swadaya.
[15]Syamsurisal. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobhenthos Di Hutan Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Barru. [Skripsi]. Makasar: Universitas Hasanuddin.
[16]Taqwa, Amrullah. 2010. Analisis Produktivitas Primer Fitoplanton dan Dan Struktur Komunitas Fauna Makrobenthos Berdasarkan Kerapatan Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan Kalimanatan Timur. [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.
[17]Tahunalia, Astri. 2010. Struktur Komunitas Kepiting Biola (Uca Sp) Di Kawasan Mangrove Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur. [Tesis]. Malang: Universitas Brawijaya.
[18]Vadopich, S.Darrell. 2010. Ecology Laboratory Manual. New York.
[19]Widiastuti, Endang. 1998. Distribusi Dan Populasi Tiram (Crassostrea cucullata) di Tegakan Mangrove. Semarang: Universitas Diponegoro.
[20]Zamroni, Yuliadi dan Immy Suci Rohyani. 2008. Produksi Serasah Hutan Mangrove di Perairan Pantai Teluk Sepi, Lombok Barat. Jurnal Biodiversitas issn:1412-033X Volume 9, Nomor 4 Oktober 2008. Mataram: Universitas Mataram.
[21]Zulkifli, Hilda, Zazili Hanafiah dan Dian Asih Puspitawati. 2009. Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Sungai Musi Kota Palembang. Palembang: Universitas Sriwijaya