Konsep Mathourism dari Perspektif Pembelajaran untuk Menunjang Terwujudnya Sustainable Tourism

Main Article Content

Umi Hanik Mahmud Mahmud Parrisca Indra Perdana

Abstract

Matematika merupakan bidang ilmu yang banyak dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam bidang ilmu yang lain, salah satunya bidang ilmu pariwisata.  Saat ini, bidang ilmu pariwisata tersebut  akan  dikaji  agar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran  matematika. Kajian  tersebut dinamakan  mathourism. Implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan mathourism ini dapat mengikuti panduan dari aspek-aspek: 1) aktivitas: pembelajaran dengan memanfaatkan segala sesuatu terkait dengan kepariwisataan, 2) tujuan: pemahaman matematika siswa pada materi yang diajarkan dan pengetahuan tentang kepariwisataan, 3) waktu: week day dan week end dan tempat: di dalam dan di luar kelas, dan 4) materi: materi matematika dan materi tentang kepariwisataan yang dalam jangka panjang dapat menunjang pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Pembelajaran matematika dengan pendekatan mathourism merupakan inspirasi dalam dunia pendidikan. Selain out put—pemahaman matematika dan pengetahuan kepariwisataan, pembelajaran ini akan menghasilkan out come yaitu sustainable tourism.

Article Details

How to Cite
HANIK, Umi; MAHMUD, Mahmud; PERDANA, Parrisca Indra. Konsep Mathourism dari Perspektif Pembelajaran untuk Menunjang Terwujudnya Sustainable Tourism. Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami), [S.l.], v. 4, n. 1, p. 45-49, dec. 2021. Available at: <http://conferences.uin-malang.ac.id/index.php/SIMANIS/article/view/1424>. Date accessed: 29 mar. 2024.
Section
Mathematics Education

References

[1] Brockwell, P. J. dan Davis, R. A. 2002. Introduction to Time Series and Forecasting 2nd Edition. New York: Springer-Verlag.
[2] Darmawan, Deni. 2012 Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
[3] Greene, W. H. 2012. Econometric Analysis (Seventh Edition). In Prentice Hall.
[4] Isdarmayanto. 2017. Dasar-dasar Kepariwisataan dan Pengelolaan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: Kerjasama Penerbit Gerbang Media Aksara dan STiPrAm Yogyakarta
[5] Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning-An Integrated Sustainable Approach. New York: Van Nostrand Reinhold.
[6] Karagiannis, S & Apostolou, D. 2010. "Regional Tourism Development using Linear Programming and Vector Analysis," Regional Science Inquiry, Hellenic Association of Regional Scientists, vol. 0(1), pages 25-32, June.
[7] Mowforth, M. dan Munt, I. 2009. Tourism and Sustainability. Development globalisation and new tourism in the Third World. 3rd edition. London: Routledge.
[8] Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
[9] Sinay, L. dan Sinay,L. 2006. A Simple Mathematical Model for the Effects of the Growth of Tourism on Environment. Paper disampaikan pada International Tourism Conference, Alanya – Turkey.
[10] Sedarmayanti, Sastrayuda, G. S., & Afrizia, L. 2018. Pengembangan dan Pengembangan Pariwisata. Bandung: Refika Aditama.
[11] Sedarmayanti. 2014. Membangun dan Mengembangkan Kebudayaan dan Industri Pariwisata. Bandung: Refika Aditama
[12] Song, H. dan Witt, S. F. 2000. Tourism demand modelling and forecasting. Modern econometric approaches. Amsterdam: Pergamon.
[13] Tularam, G. A., Wong, V. S. H., dan Nejad, S. A. S. 2012. Modeling Tourist Arrivals Using Time Series Analysis: Evidence From Australia. Journal of Mathematics and Statistics 8, 348-360.
[14] UNEP dan WTO. 2005. Making Tourism More Sustainable. A Guide for Policy Makers.
[15] Wong, K. K. F. dan Song, H. 2002. Tourism Forecasting and Marketing. New York: The Haworth Hospitality Press
[16] WTTC. 2008. Progress and Priorities 2008/09.