Literasi Statistik Berbasis Konteks Budaya dan Keislaman: Perspektif Dosen dan Mahasiswa PTKI
Main Article Content
Abstract
Pembelajaran statistika dasar di perguruan tinggi seharusnya ditujukan untuk menghasilkan mahasiswa yang terdidik secara statistik, yaitu yang memiliki kemampuan mengembangkan literasi statistik. Data dan konteks yang digunakan merupakan unsur penting dalam memahami konsep literasi statistik. Oleh karena itu, pemilihan konteks yang bersesuain dengan nilai-nilai budaya dan keislaman sangat diperlukan dalam pembelajaran statistika dasar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan untuk menelaah perspektif dosen dan mahasiswa pendidikan matematika PTKI mengenai komponen-komponen penting yang dapat diintegrasikan dalam merancang materi ajar statistika yang menekankan konsep literasi statistik berbasis konteks budaya dan keislaman. Subyek penelitian terdiri dari tiga orang dosen yang berasal dari dua PTKIN dan 25 orang mahasiswa FTIK IAIN Lhokseumawe. Wawancara dengan dosen dilakukan secara tertulis dan tatap muka, sementara diskusi dengan mahasiswa dilakukan melalui 6 kelompok diskusi berbentuk Focus Group Discussions. Hasil wawancara dan diskusi tersebut dianalisis dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penekanan yang sedikit berbeda antara perspektif mahasiswa dengan perspektif dosen. Dosen matematika lebih menekankan pada penanaman karakter positif, sementara mahasiswa lebih menekankan pada contoh-contoh konteks nilai-nilai budaya dan keislaman yang mereka pahami yang memungkinkan untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran statistika.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright Notice
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] D. J. Rumsey, “Statistical literacy as a goal for introductory statistics courses,” Journal of Statistics Education, vol. 10, no. 3, pp. 6–13, 2002.
[3] J. Utts, “What educated citizens should know about statistics and probability,” The American Statistician, vol. 57, no. 2, pp. 74–79, 2003.
[4] N. Giesbrecht, “Strategies for Developing and Delivering Effective Introductory-Level Statistics and Methodology Courses.,” 1996.
[5] C. J. Wild and M. Pfannkuch, “Statistical thinking in empirical enquiry,” International Statistical Review, vol. 67, no. 3, pp. 223–248, 1999.
[6] M. Aliaga et al., Guidelines for assessment and instruction in statistics education: College report, vol. 30. California: American Statistical Association, 2005.
[7] I. Sailah et al., Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi (K-DIKTI). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2014.
[8] I. Gal, L. Ginsburg, and C. Schau, “Monitoring attitudes and beliefs in statistics education,” in The assessment challenge in statistics education, I. Gal and J. B. Garfield, Eds. Amsterdam, Netherlands: International Statistical Institute/IOS Press, 1997, pp. 37–51.
[9] B. Evans, “Student attitudes, conceptions, and achievement in introductory undergraduate college statistics,” The Mathematics Educator, vol. 17, no. 2, pp. 24–30, 2007.
[10] A. Rossman, B. Chance, and E. Medina, “Some important comparisons between statistics and mathematics, and why teachers should care,” Thinking and reasoning with data and chance, vol. 1, p. 323, 2006.
[11] A. Abdusysyakir and R. Rosimanidar, “Model Integrasi Matematika dan Al-Quran serta Praktik Pembelajarannya,” presented at the Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Al-Quran, Bukit Tinggi, Indonesia, 2017.
[12] K. M. Abdelbasit, “Learning Statistics in a foreign language,” in International Encyclopedia of Statistical Science, M. Lovric, Ed. Berlin, Heidelberg: Springer, 2011, pp. 729–730.
[13] R. A. Krueger and M. A. Casey, Focus groups. Thousand Oaks, CA: Sage, 2000.
[14] M. Q. Patton, Qualitative evaluation and research methods (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage, 1990.
[15] Balitbang Puskur, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Kemdiknas Balitbang Puskur, 2010.